Suasana di halaman BPP Kecamatan Cigasong saat pendistribusian kartu tani.

Tenjolayar – Jum’at (23/02/2018) bertempat di Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Cigasong sebanyak 132 petani Desa Tenjolayar yang mendapatkan undangan untuk menerima Kartu Tani (Karni). Dari keseluruhan data warga yang mendapatkan kartu tani, ada beberapa warga yang kartunya belum ada akibat belum terkiri dan ada juga yang dikarenakan warganya  tidak hadir sekitar.
Pembagian kartu tani (karni) yang dipandu langsung oleh petugas bank Mandiri,petugas PPL poktan serta dari BPP Kecamatan Cigasong. Pada Kegiatan tersebut Dedy Setiady – Kades Tenjolayar dan Dedi Supardi S Sos,- Camat Cigasong memonitoring pelaksanaan pendistribusian kartu tersebut.

Salah satu pegawai Bank Mandiri menjelaskan, “bahwa kartu tani atau ATM ini masih kosong atau Rp. 0,-. Jika ingin membeli pupuk maka harus diisi dulu atau menabung dan belanja di agen yang sudah ditentukan sesuai wilayah masing-masing atau menanti penjelasan yang lebih lanjut dari pihak yang terkait,walaupun kartu ini saldonya kosong, selalu aktif jika sewaktu-waktu diisi, atau digunakan bisa dan setelah kartu diterima harap diganti pin ATMnya,” papar petugas saat memberikan penjelasannya.

Kartu Tani yang berupa ATM ini merupakan alat transaksi, berupa kartu debit yang dapat digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi.
Kartu Tani dapat digunakan untuk memonitor penyaluran pupuk bersubsidi dan terjaminnya ketersediaan pupuk bagi petani.

Harapan pemerintah, dengan kartu tani yang terintegrasi secara online dan pergerakannya bisa diketahui secara ‘real time’ maka dengan sistem ini, pemerintah akan dapat memantau hasil produksi petani serta distribusi pupuk serta bibit.

Dalam program, kartu tani tidak hanya membutuhkan perangkat lunak tapi juga petugas yang bertugas memasukkan data pada perangkat komputer. Data setiap petani akan didata dan kemudian diinput oleh petugas di desa atau kelurahan dan direkapitulasi oleh petugas kecamatan.

Oleh karena itu, setiap Kartu tani yang akan diberikan ke para petani, terdapat “chip” yang berisi data petani seperti identitas pribadi, luas lahan, bibit, pupuk, dan hasil produksi panen. (Di2-Putra Sinar)

Bagikan Berita