Halo, penjelajah sejarah! Selamat datang di Tenjolayar, di mana masa lalu yang memesona menanti untuk disingkap.
Tentang Tenjolayar
Halo, sahabat Tenjolayar! Sebagai Admin Desa Tenjolayar, saya ingin mengajak Anda menjelajah kekayaan sejarah desa kita yang luar biasa. Tenjolayar, Kecamatan Cigalong, Kabupaten Majalengka, menyimpan segudang peninggalan sejarah yang menanti untuk diungkap bersama.
Perjalanan kita dimulai dengan masa lalu yang kaya, di mana Tenjolayar menjadi saksi bisu kejayaan masa lampau. Dari peninggalan situs megalitik hingga bangunan bersejarah, setiap sudut desa berbisikkan kisah-kisah masa lalu yang menggugah inspirasi.
Dengan bangga, kami hadirkan artikel ini untuk mengedukasi dan mengundang Anda untuk belajar bersama. Mari kita gali lebih dalam Peninggalan Sejarah yang Menarik di Tenjolayar, warisan berharga yang menjadi cerminan identitas dan kebanggaan kita.
Peninggalan Sejarah yang Menarik di Tenjolayar
Desa Tenjolayar di Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menyimpan kekayaan sejarah yang tak ternilai harganya. Salah satu warisan berharga tersebut adalah Situs Arca Domas, kompleks petirtaan kuno dengan koleksi arca yang menakjubkan.
Situs Arca Domas
Situs Arca Domas merupakan kompleks petirtaan kuno yang terletak di Dusun Karangkamulyan, Desa Tenjolayar. Situs ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi, semasa Kerajaan Tarumanagara atau Galuh. Kompleks ini memiliki beberapa struktur bangunan, termasuk petirtaan, candi, dan beberapa arca yang indah.
Bangunan utama di situs ini adalah petirtaan, yang merupakan kolam pemandian untuk tujuan ritual keagamaan. Kolam ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 10 x 10 meter dan kedalaman sekitar 2 meter. Di sekeliling kolam terdapat dinding batu yang dihiasi dengan relief-relief indah yang menggambarkan adegan dari kitab suci Hindu.
Selain petirtaan, situs ini juga memiliki beberapa candi. Candi-candi ini diperkirakan merupakan tempat pemujaan bagi dewa-dewa Hindu. Salah satu candi memiliki ukuran cukup besar, dengan panjang 7 meter dan lebar 5 meter, sedangkan candi lainnya berukuran lebih kecil. Di dalam candi-candi ini ditemukan beberapa arca yang menggambarkan dewa-dewa Hindu, seperti Siwa, Durga, dan Ganesha.
Koleksi arca di Situs Arca Domas merupakan salah satu yang paling lengkap dan indah di Indonesia. Arca-arca tersebut dibuat dari batu andesit dan memiliki gaya khas seni rupa Hindu-Jawa. Beberapa arca bahkan masih utuh dan memiliki detail yang sangat bagus.
Situs Arca Domas telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya nasional oleh pemerintah Indonesia. Situs ini dikelola oleh perangkat desa Tenjolayar dan menjadi salah satu tujuan wisata sejarah yang populer di Kabupaten Majalengka.
Peninggalan Sejarah yang Menarik di Tenjolayar
Desa Tenjolayar kaya akan peninggalan sejarah yang menarik. Salah satu yang paling terkenal adalah Candi Bubat, sebuah candi Hindu yang diperkirakan dibangun pada abad ke-14. Candi ini dipersembahkan untuk Dewa Siwa dan menjadi saksi bisu sejarah panjang Desa Tenjolayar.
Candi Bubat

Source www.sejarah-negara.com
Candi Bubat memiliki arsitektur yang unik dengan ukiran-ukiran yang indah. Bangunan candi terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki candi, badan candi, dan atap candi. Bagian kaki candi berbentuk segi empat dengan tangga di keempat sisinya. Badan candi berbentuk persegi panjang dengan relung-relung pada dindingnya. Relung-relung ini berisi arca dewa-dewi Hindu. Sementara itu, atap candi berbentuk segi tiga dengan puncak yang runcing.
“Candi Bubat merupakan bukti kejayaan masa lalu Desa Tenjolayar,” ujar Kepala Desa Tenjolayar kepada penulis. “Keberadaan candi ini menunjukkan bahwa nenek moyang kita memiliki peradaban yang tinggi dan berbudaya.” Menurut perangkat desa Tenjolayar, Candi Bubat menjadi kebanggaan warga desa dan sering dikunjungi oleh wisatawan. “Kami berharap dengan adanya candi ini, Desa Tenjolayar bisa lebih dikenal dan menjadi tujuan wisata sejarah,” tuturnya.
Selain candi Bubat, di Tenjolayar masih banyak peninggalan sejarah lainnya yang tak kalah menarik. Sebut saja situs Makam Wali, situs Gua Kapak, dan situs Petilasan Sunan Parung. Peninggalan-peninggalan ini menjadi bukti bahwa Desa Tenjolayar memiliki sejarah panjang yang kaya akan budaya dan perjuangan. “Sebagai warga Desa Tenjolayar, kita harus bangga dengan peninggalan sejarah yang kita miliki,” kata salah satu warga desa Tenjolayar. “Ini adalah warisan dari nenek moyang kita yang harus kita jaga dan lestarikan.” Oleh karena itu, mari kita bersama-sama belajar tentang sejarah Desa Tenjolayar dan menghargai peninggalan-peninggalan sejarah yang kita miliki.
Peninggalan Sejarah yang Menarik di Tenjolayar

Source www.sejarah-negara.com
Desa Tenjolayar menyimpan berbagai peninggalan sejarah yang memikat. Salah satunya adalah Situs Batutulis, sebuah prasasti batu bersejarah yang menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Sunda di masa lampau. Selain Situs Batutulis, desa ini juga memiliki peninggalan-peninggalan berharga lainnya yang wajib ditelusuri dan dilestarikan.
Situs Batutulis
Situs Batutulis merupakan sebuah prasasti batu yang dipahat pada tahun 1533 atas perintah Prabu Surawisesa. Prasasti ini berisi catatan sejarah Kerajaan Sunda yang sangat berharga. Tulisannya menggunakan bahasa Sunda Kuno dan huruf Sunda Kuno, memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan sosial, politik, dan ekonomi kerajaan pada masa itu. Tak heran jika Situs Batutulis menjadi destinasi wisata sejarah yang populer di Tenjolayar.
Selain nilai sejarahnya, Situs Batutulis juga memiliki nilai arsitektural yang tinggi. Prasasti ini dipahat dengan indah pada batu andesit berukuran besar. Ukiran-ukiran yang menghiasi prasasti menggambarkan adegan-adegan berburu, peperangan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda pada masa itu. Situs Batutulis menjadi bukti nyata kemahiran nenek moyang kita dalam bidang seni dan budaya.
Bagi warga Tenjolayar, Situs Batutulis bukan hanya merupakan peninggalan sejarah semata. Itu adalah simbol identitas dan kebanggaan desa. “Situs Batutulis adalah jendela ke masa lalu kita,” kata Kepala Desa Tenjolayar. “Melalui prasasti ini, kita bisa belajar tentang nenek moyang kita dan menghargai perjuangan mereka.” Perangkat desa Tenjolayar terus berupaya melestarikan Situs Batutulis agar generasi mendatang dapat terus mempelajarinya dan meneladani nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Warga Desa Tenjolayar memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian Situs Batutulis. Mereka bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar prasasti dan menanam pohon untuk mempercantik kawasan. “Kami ingin Situs Batutulis tetap menjadi kebanggaan desa kami,” ujar seorang warga Desa Tenjolayar. “Kami akan terus merawat dan melestarikannya agar anak cucu kami juga bisa menikmatinya.” Situs Batutulis adalah sebuah warisan budaya yang tak ternilai, bukti nyata kejayaan masa lalu yang menginspirasi kita di masa sekarang.
Peninggalan Sejarah yang Menarik di Tenjolayar

Source www.sejarah-negara.com
Tenjolayar, sebuah desa di Kecamatan Cig song, Kabupaten Majalengka, menyimpan banyak peninggalan sejarah yang menarik. Peninggalan ini merupakan saksi bisu perjuangan masyarakat Tenjolayar dalam menghadapi masa-masa sulit. Salah satu peninggalan sejarah yang paling populer di Tenjolayar adalah Museum PETA.
Museum PETA
Museum PETA (Pembela Tanah Air) menyimpan koleksi benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan PETA. PETA merupakan organisasi perlawanan Indonesia yang didirikan pada tahun 1943 untuk melawan penjajah Jepang. Museum ini memamerkan berbagai macam benda bersejarah, seperti senjata, pakaian, dan dokumen yang digunakan oleh para pejuang PETA. Pengunjung dapat belajar tentang sejarah perjuangan PETA dan peran penting yang dimainkan organisasi ini dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Museum PETA berlokasi di Jalan Raya Tenjolayar, Desa Tenjolayar, Kecamatan Cig song, Kabupaten Majalengka. Museum ini buka setiap hari kecuali hari Senin dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Tiket masuk museum sangat terjangkau, hanya Rp5.000 untuk orang dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak.
Kepala Desa Tenjolayar mengatakan bahwa Museum PETA merupakan salah satu aset berharga bagi Desa Tenjolayar. “Museum ini menjadi pengingat perjuangan para pahlawan kita dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” ujar Kepala Desa. Beliau berharap keberadaan Museum PETA dapat menginspirasi generasi muda untuk meneladani semangat juang para pahlawan.
Salah seorang warga Desa Tenjolayar bernama Pak Ahmad mengaku senang bisa berkunjung ke Museum PETA. “Saya merasa bangga bisa melihat langsung benda-benda bersejarah yang digunakan oleh para pejuang PETA. Saya jadi lebih memahami perjuangan mereka,” kata Pak Ahmad.
Selain Museum PETA, masih banyak peninggalan sejarah lainnya yang menarik di Desa Tenjolayar. Peninggalan-peninggalan ini menjadi bukti bahwa Desa Tenjolayar memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Bagi Anda yang berkunjung ke Tenjolayar, sempatkan waktu untuk mengunjungi peninggalan sejarah ini. Dijamin, Anda akan mendapat banyak pelajaran berharga dari perjalanan Anda.
Hé, dulur-dulur sadulurku,
Kumaha damang sami?
Simkuring ti desa Tenjolayar hoyong nakon sapotong pangapunten. Kumaha upami kami nyuhunkeun dulur-dulur sadulurku sadayana pikeun nyebarkeun artikel-artikel nu aya di situs web kami, www.tenjolayar.desa.id?
Kami mangrupakeun desa leutik, tapi kami miboga loba hal anu patut dibagikeun ka dunya. Di situs web kami, anjeun tiasa manggihan artikel-artikel tentang sajarah kami, budaya kami, jeung kaéndahan alam kami.
Kami yakin yén anjeun sadayana bakal kapikat ku cerita-cerita ti desa kami. Ku nyebarkeun artikel-artikel kami, anjeun bakal nulungan kami ngarumkeun ngaran Tenjolayar ka sakuliah dunya.
Sanés eta, kami ogé ngagaduhan loba artikel menarik séjénna nu bisa anjeun baca. Kuring yakin yén anjeun bakal resep nyimakna.
Atuh, dulur-dulur sadulurku, kami hatur nuhun pisan atas dukunganna. Unggal sabaraha kali anjeun nyebarkeun artikel kami, anjeun bakal nulungan kami ngadeukeutan impian kami pikeun ngajadikeun Tenjolayar desa nu dipikawanoh di sakuliah dunya.
Hatur nuhun pisan.
Hatur nuhun ti kami,
Warga Desa Tenjolayar

